SISILAIN FOTOGRAFI

Komisi Gratis | Bisnis Online Tanpa Modal

KOMPOSISI FOTOGRAFI





Memotret memang mengasyikkan. Baik dengan kamera pocket, kamera Handphone, kamera film, maupun dengan digital SLR. Terlebih dengan menggunakan kamera digital, sekali jepret, langsung terlihat hasilnya. Namun bidikan yang dihasilkan dari pemotretan itu terkadang bisa bagus, bisa juga tidak. Bagus tidaknya hasil pemotretan bukanlah ditentukan dari selera. Karena selera setiap orang pasti berbeda-beda.
Pertanyaan “foto bagus itu foto yang bagaimana?” atau “bagaimana membuat foto yang bagus?”
untuk menghasilkan foto yang bagus, diperlukan pemahaman akan beberapa hal dasar. Salah satunya adalah komposisi foto. Komposisi adalah keseimbangan peletakan objek dalam foto, pemotongan gambar dan penentuan sudut pengambilan gambar yang tepat sehingga hasil yang didapatnya bagus untuk dilihat. Fotografi adalah aktifitas yang kreatif, tidak ada aturan yang baku dan pasti untuk menentukan hasil yang luar biasa. Tapi ada beberapa aturan yang telah terbukti dan sering dipakai oleh fotografer handal. Beberapa diantaranya adalah : 




1.       Simplicity
Simplicity atau kesederhanaan dalam menangkap obyek foto berarti dapat menentukan apa yang akan kita tonjolkan dari foto kita tersebut. Bagaimana kita bisa mengisolasi obyek utama atau sering disebut POI (Point of Interest) dari foto kita tersebut. Isolasi POI ini dapat dengan bermacam-macam cara, seperti cropping/zoom-in, mencari angle lain, menggelapkan background, membuat background blur dsb. Proses isolasi ini bisa langsung dilakukan saat kita memotret (ini yang disarankan karena dapat melatih perasaan dan kejelian kita memilih POI) atau untuk beberapa kasus bisa dilakukan dengan post-process perangkat lunak.











1.       Rule of third
Rule of third dalam fotografi adalah membuat dua garis yang membagi bidang foto menjadi tiga bagian sama besar secara horizontal. selanjtnya dibentuk dua garis lagi yang membagi bidang foto menjadi tiga bagian sama besar secara vertikal.
Nah empat titik perpotongan garis2 horizontal dan vertikal (golden soection) itulah yang merupakan posisi ideal untuk meletakkan objek (utama).


Golden Ratio
Sama seperti rule of third, bayangkan bahwa gambar yang ingin kamu ambil dibagi oleh 2 garis vertikal dan horisontal menjadi tiga bidang. Hanya saja, kali ini bidang-bidang yang dihasilkan tidaklah sama. Masing-masing 4 bidang di sudut memiliki proporsi yang sama dengan keseluruhan gambar, dan bidang yang ditengah memiliki proporsi yang sama dengan keempat bidang sebelumnya, dan keseluruhan gambar. Objek yang ingin dibuat menarik perhatian ditempatkan di titik-titik perpotongan garis-garis tersebut, atau di setiap sudut bidang kecil ditengah.

1.      Garis

Garis merupakan elemen visual paling dasar  dari gambar, elemen garis pada foto membimbing mata kita ke dalam poin of interest dari foto tersebut. Sehari-hari kita selalu melihat elemen garis, hanya mungkin karena terlalu terbiasa mata kita tidak menyadarinya. Horison (garis cakrawala), alur sungai, garis pantai, pematang sawah, jalan, rel kereta api, tangga, gedung, ubin keramik dan lainnya. Garis ada dimana-mana. Pada dasarnya garis bisa dibagi menjadi 4 jenis: horisontal, vertikal, diagonal dan lengkung. Masing-masing jenis bisa mewakili pesan dan rasa tertentu bagi mata yang melihatnya dalam bentuk foto. 

-    Garis Horisontal
Garis horisontal memberi kesan stabilitas, tenang, permanen dan kokoh. Contoh paling jelas dari garis horisontal adalah garis cakrawala yang membagi langit dan daratan (atau lautan), garis cakrawala (horison) seperti kaki bagi tubuh: kuat, kokoh, pondasi. Hindari penggunaan garis horisontal tepat ditengah-tengah foto anda karena bisa menimbulkan kesan kaku dan mati. Lebih bagus lagi, carilah garis horisontal yang berlapis-lapis seperti foto dibawah ini:


-           Garis Vertikal
Garis vertikal bisa merepresentasikan kesan kekuasaan dan tinggi (misanya gedung bertingkat) serta pertumbuhan (misal pohon). Hindari meletakkan garis vertikal secara kaku ditengah-tengah foto sehingga membagi foto menjadi 2 bagian.
     
-          Garis Diagonal
Dibanding garis horisontal dan vertikal, garis diagonal bersifat lebih dinamis. Garis ini memberi nafas dalam komposisi sehingga kesannya lebih hidup. Saat anda mengeksploitasi garis diagonal secara tepat dalam foto anda akan mendapatkan foto yang sangat menarik dan menyedot mata. Gunakan garis diagonal dengan menariknya dari satu sisi ke sisi yang berseberangan.







-    Garis Kurva (lengkung)
Diantara jenis garis lain yang sifatnya formal dan kaku, garis lengkung memiliki sifat luwes dan sangat dinamis. Kalau garis diagonal membuat komposisi terasa lebih hidup, garis lengkung melebihi itu, dia memberi kesan unik dalam komposisi foto. Garis lengkung kesannya lembut, relaks dan bergerak. Garis lengkung juga sangat dominan di alam, anda bisa menemukan dalam beragam bentuk: gunung, lengkung pantai, ujung daun. Temukan garis lengkung disekitar anda dan foto anda akan lebih keren.

1.                         
1.       Kedalaman
Kedalaman dalam fotografi  member kesan 3 dimensi dalam sebuah foto 2 dimensi dengan menimbulkan ilusi  jarak  antar elemen pada frame. Unsure utama pada komposisi ini adalah perspektif


1.       Repetisi
Repetisi (pengulangan/irama) pada komposisi memperlihatkan pengulangan elemen visual pada sebuah gambar namun pengulangan ini harus bervariasi dan tetap berorentasi pada point of interest pada sebuah foto



Categories:

Leave a Reply

Followers

Entri Populer